Friday, June 24, 2011

Testing dan Asessment (Penilaian) Dalam Pengembangan Karir


Beberapa jenis penilaian harus menjadi bagian terpisah dari proses pengembangan karir dan konseling karir. Beberapa orang menolak penggunaan tes obyektif dan inventori. Saya bukan salah satu dari mereka, namun  Anda harus mempertimbangkan apa yang terbaik untuk kelompok klien yang Anda harapkan bisa anda layani. Memang menjadi kasus bahwa tidak semua instrument akan berguna secara tepat untuk semua kelompok. Pertimbangkan kemungkinan bagaimana Anda melibatkan penilaian dalam konseling dari warga senior yang mencari pekerjaan paruh waktu untuk menambah penghasilannya. Instrumen tradisional yang dikembangkan untuk membantu para pekerja yang relatif muda hanya akan menjadi sedikit berguna. Sangat mungkin bahwa Anda akan perlu mempelajari pengalaman hidupnya untuk menemukan daya tariknya, nilainya, dan pengalaman kerja terakhir untuk memastikan bagaimana kemampuannya. Berapa banyak waktu yang ingin ia pakai untuk bekerja dan berapa banyak uang yang ia butuhkan untuk menambah penghasilannya akan akan menjadi hal penting untuk dinilai. Moral: Satu strategi penilaian tidak akan cocok untuk semua klien.
Salah satu alasan mengapa saya mengadopsi pendekatan positivisme logis adalah karena saya percaya informasi yang dikumpulkan mengenai sekelompok orang dapat digeneralisasi untuk orang serupa lainnya. Metode penilaian yang obyektif juga bekerja pada asumsi yang sama. Saya tidak mengurangi penggunaan dan kekuatan pendekatan postmodern untuk penilaian, namun saya tidak ingin menjadi terbatasi kepada mereka. Jika seorang pria 30 tahun Afrika-Amerika menghadirkan dirinya untuk konseling karir dan ia telah hidup dalam arus utama kehidupan Amerika, ada kemungkinan bahwa dia akan mendapatkan keuntungan dari Strong Interest Inventory (SII), yang mana telah dibakukan dengan hati-hati menggunakan sampel yang representatif. Saya telah menyarankan sepanjang buku ini bahwa Anda harus tahu apa yang Anda percaya mengenai posisi filosofis yang ditetapkan di sini. Saran tersebut menjadi lebih penting ketika Anda mempertimbangkan pendekatan penilaian terbaik yang sesuai dengan gaya Anda.
Model pertama pengembangan keahlian (Parsons, 1909) menekankan pentingnya analisis pribadi dalam mempromosikan pemahaman diri dan sebagai dasar pemilihan karir. Sejak Perang Dunia I, psikolog telah bekerja untuk mengembangkan strategi penilaian yang dapat digunakan dalam analisa diri dan untuk memprediksi pilihan pekerjaan, kepuasan, dan kesuksesan. Upaya ini telah berfokus pada pengembangan perangkat penilaian kuantitatif yang dapat digunakan untuk mengukur individu, konstruksi psikologis yang dianggap penting di tiga area di atas, meliputi bakat, minat, variabel kepribadian, dan nilai-nilai. Masing-masing didefinisikan dalam paragraf berikut.
Karakteristik Psikologis Pribadi
Aptitude (bakat)
Aptitude atau bakat didefinisikan sebagai kapasitas spesifik dan kemampuan yang diperlukan seorang individu untuk dapat belajar atau melakukan suatu tugas maupun pekerjaan dengan baik. Banyak penelitian psikologis berfokus pada topik ini selama lebih dari setengah abad. Sebuah karya klasik awal oleh Bingham (1937), Aptitudes and Aptitude Testing, menggambarkan keadaan seni pada titik tersebut. Karya selanjutnya termasuk buku-buku yaitu oleh Anastasi (1988); Kapes dan Mastie (1994), dan Kaple dan Whitfield (2002).
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aptitude mengacu pada faktor psikologis tertentu yang memberikan kontribusi dalam berbagai tingkatan untuk menuju sukses dalam pekerjaan. Hal ini merupakan kemampuan atau potensi yang memiliki stabilitas, kesatuan, dan kemandirian. Namun pengembang O*NET mengidentifikasikan 52 kemampuan (Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat, 1998). Kemampuan ini jatuh ke dalam empat kategori; kognitif, psikomotor, fisik, dan sensorik. Contoh kemampuan yang jatuh ke setiap kategori tersebut sebagai berikut.
Kognitif          Kelancaran ide - kemampuan untuk datang dengan sejumlah ide-ide.
Penalaran induktif - kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian informasi yang terpisah atau jawaban atas masalah spesifik menjadi bentuk aturan umum atau kesimpulan-kesimpulan.
Originalitas - kemampuan untuk datang dengan ide-ide yang tidak biasa atau ide cerdas tentang topik atau situasi tertentu atau untuk mengembangkan cara-cara kreatif dalam memecahkan masalah.
Psikomotor      Kekuatan lengan & tangan - kemampuan untuk menjaga kestabilan lengan dan tangan saat melakukan gerakan tangan atau saat mempertahankan lengan dan tangan dalam satu posisi.
Kendali kecepatan - kemampuan untuk mengatur waktu pengaturan pergerakan atau kendali alat dalam mengantisipasi perubahan dalam kecepatan dan atau arah dari sebuah objek atau adegan yang bergerak terus menerus.
Kecepatan jari & pergelangan tangan - kemampuan untuk melakukan pergerakan pada jari,tangan,dan pergelangan tangan dengan gerakan cepat, sederhana, dan berulang-ulang.
Fisik                Tingkat fleksibilitas - kemampuan untuk membungkuk, meregang, memutar, atau menjangkau dengan tubuh, lengan, atau kaki.
Kecepatan gerakan anggota tubuh  - kemampuan untuk dengan cepat memindahkan lengan atau kaki.
Kekuatan Statis - kemampuan untuk mengerahkan gaya maksimum untuk mengangkat,mendorong,menarik, atau membawa benda.
Sensorik          Kecepatan persepsi - kemampuan untuk membandingkan huruf, angka, benda, atau pola dengan cepat dan akurat.
Penglihatan benda - kemampuan untuk melihat benda-benda atau gerakan benda ke sisi lain saat mata terfokus.

No comments:

Post a Comment