Thursday, June 23, 2011

Reality Therapy



A.      SEJARAH PERKEMBANGAN
1.        Perkembangan Konseling Realita
Konseling realita dicetuskan oleh William Glasser yang lahir pada tahun 1925 dan menghabiskan masa kanak-kanan dan remajanya di Cliveland, Obio. Pertumbuhannya relatif tanpa hambatan, sehingga ia memahami dirinya sebagai lelaki yang baik. Glesser meninggalkan kota kelahirannya setelah ia masuk perguruan tinggi. Ia memperoleh gelar sarjana muda dalam bidang rekayasa kimia, sarjana psikologi klinis dan dokter dari case Western Reserve University. Ia menikah setelah tamat sarjana muda dan setelah sekolah dokter. Ia dan keluarganya pindah ke West Coast karena memperoleh perumahan di UCLA dan membuat rumah pribadi di California Selatan.
Glesser kemudian pindah ke perumahan Rumah Sakit Administrasi Veteran (V.A. Hospital) di Los Angles Barat. Di rumah sakit ini ditemukan contoh klasik kerja psikiater konvensional. Ia ditugasi di sal 206 untuk merawat pasien psikotik kronis. Glesser menamakan program terapi sebagai tiga penyembuhan mental tradisional yang didalamnya pasien diterima sebagai orang yang sakit mental dan diberi penyembuhan yang telah baku. Dengan hanya sembuh 2 pasien setahun menunjukkan ketidakefektifan penyembuhan yang telah baku. Tidak puas dengan kenyataan tersbut, Glasser mulai memperhatikan kemungkinan penyembuhan alternatif dan mencoba prosedur baru. Ia mendapat dorongan dari supervisornya di rumah sakit, tetapi sejawatnya di UCLA tidak puas dan tidak mendukung material yang dibutuhkan.
Pada tahun 1957 Glesser menduduki jabatan sebagai kepala psikiatri di California. Glesser menangani kenakalan remaja putri di Ventura. Ia mulai menerapkan konsep-konsep yang telah dimulai di V.A. Hospital. Ia menerapkan program yang menempatkan tanggung jawab situasi sesaat bagi remaja putri dan tanggung jawab masa depannya.
Aturan-aturan di lembaga ini diperbaharui dengan mengutamakna kebebasan dan memperlunak konsekuensi dari pelanggaran. Hukuman dibatasai dari program. Bila remaja putri itu melanggar peraturan, maka dia tidak dihukum dan juga tidak diampuni. Akan tetapi diberi tanggung jawab pribadi, ditanyakan tentang rencana-rencana selanjutnya dan dicari kesepakatan atas tingkah laku mereka yang baru. Atas dasar semua ini, Glesser mengharap stafnya untuk melaksanakan penyembuhan melalui terlibat dalam kehidupan klien, memberikan bantuan dengan penuh pujian yang ikhlas. Program ini terlaksana, staf antusias, remaja-remaja putri ini hidup dengan harapan-harapan positif dan ternyata 20% sembuh.
Kembali ke V.A. Hospital, Glesser mebantu supervisonya dan disana ia menerapkan program yang serupa. Hasilnya sangat mengejutkan, kesembuhan yang awalnya hanya 2 pasien tiap tahun  meningkat menjadi 25 pasien pada tahun pertama, dan 75 pasien pada tahun ketiga, dan rata-rata 200 pasien pada tahun-tahun berikutnya.
Pada tahun 1961, Glasser mempublikasikan konsep Reality Therapy dalam bukunya  Mental Health or Mental Illness. Konsep ini diperluas, diperbaiki dan disusun pada penerbitan tahun 1965 yaitu Reality Therapy: a New Approach to Psychiatry. Tidak lama setelah penerbitan yang kedua, Glesser membuka Institute of Reality Therapy yang dipakai untuk melatih profesi-profesi layanan kemanusiaan. Sekolah-sekolah juga membutuhkan konsultasi Glesser, dan ia dapat menyesuaikan dengan prosedur-prosedurnya di seting sekolah. Kemudian ia mempublikasikan ide ini dalam School Without Failure (1969) dan mendirikan Educational Training Center yang didalamnya guru-guru mendapatkan latihan konseling realita.
Dua buku yang terbit berikutnya, yakni The Identity Society (1972) dan Positive Addiction (1976). Dalam membahas tingkah laku manusia pendekatan ini lebih dari pendekatan kontemporer lainnya. Pendekatan ini dapat dipergunakan untuk mencegah masalah emosional dan tingkah laku. Walaupun beberapa pandangannya radikal, namun keaslian konsepnya masih nampak marginal. Glesser dapat dikatakan sebagai behavioris dan idenya dapat disejajarkan dengan Albert Ellis. Tekanan pada hubungan konseling berakar pada pandangan Rogers. Namun demikian diakui bahwa Glesser hanya meminjam ide-idenya saja, karena kemudian ide-ide tersebut diramu dalam cara-cara yang lebih segar dan menarik serta memiliki kekuatan sendiri.
Konseling realita dimulai pada tahun 1960 dengan tiga konsep yaitu realitas, tanggung jawab, serta benar dan salah. Glesser percaya bahwa semua orang memiliki dua kebutuhan dasar manusia terkait: hubungan (mencintai dan dicintai) dan respect (merasa berharga untuk diri sendiri dan lainnya). Perilaku yang menunjukkan penghargaan untuk kebutuhan kita sendiri dan orang lain menyebabkan timbulnya harga diri dan hubungan yang bermanfaat. Perilaku juga mencerminkan kesadaran akan realitas, tanggung jawab untuk diri sendiri, dan pemahaman tentang benar dan salah.
Tulisan-tulisan awal ditekankan terhadap isu-isu etis dan menekankan perbedaan individual. Tulisan terakhir kurang menghakimi dan menyatakan secara tidak langsung, agak bersikeras tentang pentingnya benar dan salah dalam proses terapeutik. Glesser mengidentifikasi delapan langkah dalam konseling realita, yaitu: (1) membangun hubungan dengan klien, (2) bertanya, (3) berkolaborasi dengan klien dalam mengevaluasi perilaku mereka, (4) membantu orang membuat rencana untuk berbuat lebih baik, (5) membantu klien "apa yang kamu lakukan?" berkomitmen untuk rencana tersebut, (6) tidak menerima alasan, (7) tidak mengganggu dengan konsekuensi yang wajar, dan (8) tidak menyerah.
2.        Control Theory
Pada 1970-an, Glesser memasukkan konsep control theory kedalam konseling realita. Dia mengkonsep bahwa orang didorong oleh sistem pengendalian batin dalam otak yang memandu perilaku dan emosi sehingga mereka bergerak ke arah yang nampaknya dapat memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Glesser, "tindakan sistem kontrol atas dunia dan diri sebagai bagian dari dunia untuk berusaha mendapatkan gambaran yang mereka inginkan". Sayangnya, sistem control kadang-kadang menyebabkan kesulitan dengan upaya menyesatkan mereka dan mencoba mengendalikan orang lain.

No comments:

Post a Comment