Tuesday, January 11, 2011

# Proses Kelompok (Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok)


Tahap-tahap dalam berlangsungnya sebuah kelompok biasanya tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Pada kenyataannya ada sesekali tumpang tindih antara tahapan perkembangan kelompok. Saat kelompok berpindah ke tahap selanjutnya, tidak jarang kelompok tetap berada pada tahapan tersebut untuk waktu yang lama atau bahkan mundur ke tahap sebelumnya. Demikian pula tugas-tugas yang telah dicapai oleh kelompok bukan berarti bahwa masalah-masalah baru tidak akan muncul dalam sebuah kelompok. Kelompok akan mengalami kemajuan dan kemunduran dalam perkembangannya, oleh karena itu pemimpin dan anggota kelompok perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi arah dari sebuah kelompok.
Pemahaman terhadap baik selama tahap-tahap kelompok akan memberikan anda perspektif yang sangat bernilai serta membantu anda untuk memprediksi masalah dan penanganannya dengan cara dan waktu yang tepat. Pengetahuan tentang titik kritis dalam suatu kelompok dapat membimbing anda untuk membantu peserta meningkatkan kemampuan mereka untuk berhasil memenuhi tugas-tugas yang mereka hadapi pada setiap tahapan. Hal ini penting untuk diingat bahwa, anggota bisa bekerja melalui banyak tahapan dalam satu sesi saja, berpindah dari komentar awal untuk transisi singkat, diikuti dengan tahap kerja dan diakhiri dengan refleksi atas apa yang telah dicapai oleh suatu kelompok. Tahap-tahap kelompok terdiri dari: tahap prakelompok, tahap awal, tahap transisi, tahap kerja dan tahap akhir.
Tahap prakelompok terdiri dari semua faktor yang diperlukan dalam pembentukan sebuah kelompok. Pemikiran dan perencanaan yang baik diperlukan untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi kelompok, termasuk merancang sebuah proposal untuk kelompok, menarik anggota, menyaring dan memilih anggota, serta proses orientasi kelompok. Setiap rancangan yang baik membutuhkan waktu yang tidak singkat, namun perhatian yang baik pada tahap pendahuluan ini akan memperbesar kemungkinan untuk menciptakan sebuah kelompok yang produktif.
Tahap awal kelompok adalah waktu orientasi dan eksplorasi, dan para anggota cenderung menunjukan hal-hal yang mereka anggap dapat diterima secara sosial. Fase ini biasanya ditandai dengan kegelisahan dan ketidakamanan tentang struktur kelompok. Secara Khusus, anggota membawa kepada kelompok harapan-harapan, kekhawatiran, dan kegelisahan tertentu, dan penting bagi mereka untuk diizinkan mengekspresikan diri secara terbuka. Anggota-anggota kelompok mengenal satu sama lain dan belajar bagaimana fungsi dari kelompok tersebut, serta mengembangkan norma-norma yang akan mengatur kelompok, mengeksplorasi ketakutan dan harapan yang berkaitan dengan kelompok, mengidentifikasi tujuan pribadi, mengklarifikasi pokok pribadi yang mereka ingin gali, dan memutuskan bahwa kelompok ini adalah tempat yang aman.
Sebelum anggota kelompok dapat berinteraksi, kelompok pada umumnya melalui tahap transisi yang agak sukar. Selama tahap ini, tugas pemimpin adalah untuk membantu anggota mempelajari cara untuk mencapai keinginan yang mereka ingin capai pada kelompok tersebut. Tugas para anggota adalah untuk memonitor pikiran, perasaan, reaksi, dan tindakan dan belajar untuk mengekspresikannya secara verbal. Pemimpin dapat membantu anggota datang untuk mengakui dan menerima rasa takut mereka dan pembelaan diri, pada saat yang sama, dapat menantang mereka untuk menghilangkan kecemasan dan keengganan yang mereka mungkin alami. Pemimpin kelompok perlu memahami dampak ketakutan di antara anggota dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi semua keengganan yang  mungkin mereka ikut sertakan dalam proses kelompok.
Tahap kerja ditandai dengan produktivitas, yang dibangun sejak tahap awal dan tahap transisi. Peningkatan eksplorasi diri dan mutualitas, serta kelompok berfokus pada perubahan perilaku. Kenyataannya, tahap transisi dan tahap kerja, berbaur satu sama lain. Selama tahap kerja, kelompok dapat kembali ke tahap awal untuk membangun kepercayaan, meminimalisir konflik dan keengganan anggota. Konflik baru mungkin muncul supaya kelompok dapat berkembang, dan komitmen diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dalam memajukan kelompok. Semua anggota mungkin tidak dapat berfungsi pada tingkat dengan intensitas yang sama. Memang, ada perbedaan individual antara anggota pada semua tahapan kelompok. Kerja yang produktif terjadi pada semua tahapan kelompok, bukan hanya pada tahap kerja, tapi kualitas dan kedalaman kerja mengambil bentuk yang berbeda pada berbagai tahap perkembangan kelompok. Beberapa kelompok mungkin tidak pernah mencapai tahap kerja, tapi pembelajaran yang signifikan sering tetap saja terjadi dan individu-individu masih dapat mengambil manfaat dari pengalaman kelompok mereka.
Tahap terakhir adalah saat untuk selanjutnya mengidentifikasi apa yang dipelajari dan untuk memutuskan bagaimana pembelajaran baru dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan kelompok termasuk pengakhiran, meringkas, dan mengintegrasikan dan menginterpretasikan pengalaman kelompok. Sebuah kelompok berakhir, fokusnya adalah pada konseptualisasi dan membawa penutupan pada pengalaman kelompok. Selama proses terminasi, kelompok akan terliputi dengan perasaan terpisahkan, urusan-urusan yang belum selesai, peninjauan terhadap pengalaman kelompok, praktek untuk perubahan perilaku, mengidentifikasi strategi-strategi untuk mengatasi gangguan, dan membuat jaringan pendukung.


PEMBENTUKAN KELOMPOK

v   Pendahuluan
Kita tidak boleh terlalu berlebihan pada masa persiapan di mana sebuah kelompok terorganisir. Perhatian yang serius untuk membentuk sebuah kelompok sangat penting. anda akan memikirkan secara bijak apa kelompok yang anda inginkan dan secara psikologis anda siap untuk peran dan fungsi kepemimpinan. Semakin jelas anda dapat menyatakan harapan anda, semakin baik anda akan dapat merencanakan mungkin bermakna adalah untuk pengalaman peserta.
Kurangnya pemikiran yang mendalam dan perencanaan umumnya mengarah ke berbagai masalah yang muncul sehingga dapat menyebabkan kebingungan diantara peserta. Sebuah langkah awal dalam perencanaan suatu kelompok adalah menjelaskan alasan pembentukan kelompok, yang dijabarkan dalam suatu proposal.

Menggembangkan Proposal Kelompok.
Banyak sekali ide-ide bagus untuk membentuk suatu kelompok, namun tidak pernah dipraktekan karena tidak dikembangkan menjadi rencana yang jelas dan meyakinkan. Jika ingin membuat suatu kelompok untuk membantu sebuah agen, sekolah, dll. Terlebih dahulu anda harus membuat penjelasan tentang metode-metode yang terdapat dalam proposal anda. Pada umumnya terdapat 5 area yang menjadi dasar dari sebuah proposal:
1.             Rasional
Apakah anda sudah mempunyai rasional yang jelas dan meyakinkan untuk sebuah kelompok?
2.             Objektif
Apa yang harus anda lakukan untuk mencapainya tujuan dan bagaimana anda akan melakukannya? Apakah hal ini dapat diukur dan dicapai dalam waktu yang telah ditentukan?
3.             Pertimbangan praktis
Apakah keanggotaan telah ditetapkan? Apakah waktu pertemuan, frekuensi pertemuan dan lamanya sebuah kelompok sesuai dengan kebutuhan?
4.             Prosedur
Apakah anda telah memilih prosedur yang jelas? Apakah prosedur-prosedur yang digunakan tepat dan ralistis untuk diberikan kepada populasi yang ada?
5.             Evaluasi
Apakah proposal berisikan strategi untuk mengevaluasi? Apakah metode evaluasi yang digunakan objektif dan dapat dipraktekan serta relevan?

Bekerja Dalam Sistem
Jika berharap proposal anda diterima maka anda harus mengembangkan keterampilan-ketrampilan yang dibutuhkan untuk bekerja dalam seuatu kelompok. anda dapat menarik perhatian dengan berkata: tidak hanya psikolog, pekerja sosial, dan psikiater yang punya keahlian untuk memimpin suatu kelompok. Lembaga/institusi perlu untuk diajarkan tentang nilai, seperti batasan-batasan yang realistik, dari sebuah kelompok untuk klien mereka. Hal ini sangat membantu dalam memprediksi beberapa bagian penting dalam proposal yang anda tawarkan. Sebagai contoh, jika anda berusaha untuk berbicara langsung kepada pokok persoalan etis dan legal, sehingga anda memiliki kesempataan yang lebih baik untuk proposalmu diterima. Disini terdapat beberapa pertanyaan yang ditanyakan ketika mempresentasikan proposal kelompok anda:
§    Bagaimanakah lembaga atau institusi dilindungi secara legal dari perkara hukum ?
§    Akankah program ini dibuat dengan sukarela, dan apakah orang tua dari orang yang siswa atau anak akan memberikan izin ?
§    Bagaimana anda mengikut sertakan calon anggota yang berkebutuhan khusus, seperti yang mengalami gangguan penglihatan, berbicara atau mendengar ?
§    Apakah anda telah menyiapkan perjanjian dengan orangtua, guru dan anggota komunitas ?
Bagaimanapun juga tipe dari kelompok yang anda ingin bentuk haruslah memiliki proposal yang jelas dan teroganisir, serta kemampuan anda mempersentasikannya dengan baik adalah kunci untuk menyalurkan ide anda menjadi suatu tindakan nyata.

v   Menarik Dan Menyaring Anggota
Langkah selanjutnya adalah menemukan cara yang efisien untuk mengumumkan kepada calon peserta tentang kelompok yang akan dibentuk. Bagaimana caranya untuk mengumumkan suatu kelompok agar dapat mempengaruhi dan diterima oleh calon anggota dan orang lain yang ingin bergabung? Kami telah mengetahui bahwa membangun kontak personal dengan calon anggota adalah salah satu metode terbaik untuk merekrut anggota baru.

Pedoman Untuk Mengumumkan Dan Merekrut Anggota Kelompok
Best Practice Guidelines” (ASGW, 1998) berpendapat bahwa para calon anggota seharusnya memperolah akses untuk informasi yang berkaitan dengan kelompok, seperti:
§    Pernyataan pengakuan profesional
§    Pernyataan tentang maksud dan tujuan kelompok
§    Kebijakan yang berkaitan dengan keluar dan masuk pada kelompok tersebut
§    Harapan-harapan dalam partisipasi kelompok termasuk keanggotaan tetap dan sukarela.
§    Hak dan kewajiban dari pemimpin kelompok dan anggota kelompok.
§    Prosedur-prosedur konsultasi dari pemimpin kelompok dan anggota kelompok
§    Teknik-teknik dan prosedur yang dapat digunakan
§    Perkiraan waktu dan biaya
§    Pernyataan yang realistik tentang layanan-layanan yang dapat dan tidak dapat diberikan.
§    Kebijakan dan prosedur yang mengatur kelompok diamanatkan (jika relevan)
§    Hak dan tanggung jawab setiap anggota kelompok dan pemimpin kelompok.
§    Dokumentasi prosedur dan pengungkapan informasi kepada orang lain
§    Implikasi keterlibatan antara anggota
§    Prosedur untuk konsultasi antara pemimpin kelompok  dan anggota kelompok
§    Pendidikan, pelatihan, dan kualifikasi dari pemimpin kelompok.

Dalam menulis pengumuman, alangkah baiknya memberikan gambar yang sesuai dengan kelompok dan menghindari untuk berjanji tentang hasil dari kelompok yang mungkin tidak realistik. Seperti yang telah kita ketahui bahwa membuat kontak langsung dengan calon anggota kelompok memberikan banyak manfaat. Kontak personal ini, termasuk pembagian selebaran untuk menarik mereka, dan juga mengurangi kemungkinan orang-orang mengalami salah pengertian tentang tujuan dan fungsi dari kelompok tersebut.


Prosedur Praktis Untuk Mengumumkan dan Memilih Anggota Kelompok
Terdapat beberapa strategi dan pertimbangan praktis dari Lambert dan Ceraso yang sangat membantu dalam mengidentifikasi siswa dan kesulitan-kesulitan dalam proses perekrutan:
Presentasi Kelas. Mempresentasikan informasi kepada individu yang berada dalam kelas adalah salah satu cara yang efektif untuk memberitahukan dan merekrut calon anggota.
Poster. Menempelkan poster untuk menarik perhatian, seperti di kantin, jalan masuk dan kamar mandi dengan menggunakan kata-kata yang cantik dan menarik perhatian agar dapat meningkatkan kemungkinan untuk ditanggapi. Sertakan nomor telepon atau memberikan kartu nama untuk membangun kepercayaan dan dapat mereka hubungi jika diperlukan.
Pengumuman publik. Pengumuman menggunakan media masa cukup efektif. Hal ini sangat membantu untuk mengumumkan hal-hal tertentu di lain waktu.
Jaringan TV terbatas. Fasilitator dan siswa dapat memperagakan 2 sampai 3 menit aktivitas  dari kelompok yang akan datang sehingga dapat dilihat oleh orang lain.
Artikel Koran. Membuat iklan pada selebaran sekolah yang termasuk di dalamnya informasi pendaftaran dan kata kunci untuk menggambarkan kelompok tersebut.
Web site Siswa. Web site siswa merupakan suatu saran yang sangat baik untuk menyalurkan tentang program kelompok, menginformasikan kegiatan-kegiatan yang akan dating, dan menyediakan informasi terbaru tentang penelitian obat-obatan dan alkohol dan hal-hal baru serta hal-hal yang dapat digunakan untuk mendukung kelompok.
Teacher Contacts. Memberikan informasi kepada guru dan pengajar di sekolah tentang ketersediaan kelompok. Bekali mereka dengan deskripsi singkat tentang tipe-tipe siswa yang anda harapkan.
Pemberitahuan orang tua atau Pengumuman. Menginformasikan kepada orangtua tentang keberadaan kelompok dan manfaat yang diperoleh. Berisikan nama dan nomor telepon dari fasilitator untuk informasi yang lebih lanjut.
Cerita teman. Teman dapat menjadi sumber yang sangat baik. Tawarkan pertemanan yang baik dalam suatu kelompok sehingga mereka dapat menceritakannya kepad teman yang lain.
Alternatif Pendisiplinan. Ketika melanggar peraturan sekolah, siswa mungkin ditawarkan menjadi peserta kelompok sebagai gantinya siswa tidak diskors.
Buku pedoman siswa. Di dalam buku gambaran terdapat program anda dan berbagai macam kelompok yang dapat anda buat, kemudian bagikan itu kepada siswa pada awal tahun pelajaran.
Konselor / kelompok belajar siswa. Bertemu dengan konselor, pengasuh sekolah, dan pegawai administrasi supaya mereka dapat mengetahui apa yang ditawarkan oleh kelompok. Kelompok belajar yang terbentuk dari berbagai macam kelas merupakan sumber yang baik saat mengidentifikasi calon peserta.
Program bantuan siswa. Beberapa sekolah mempunyai program untuk membantu siswa dalam menghadapi kesulitan di sekolah seperti pengguna obat-obatan dan alkohol, masalah kesehatan mental, konflik dalam keluarga, atau masalah dengan teman sebaya. staf sekolah dilatih untuk menjadi penolong bagi siswa yang seperti ini. Persekutuan dengan program bantuan sekolah adalah hal yang sangat berharga.

Prosedur Penyaringan Dan Pemilihan
Sesi Awal Penyaringan
Kami mendukung prosedur  penyaringan yang mencakup sesi pribadi antara calon anggota dan pemimpin. Selama sesi individual, pemimpin dapat mencari bukti bahwa kelompok tersebut akan bermanfaat bagi calon anggota. Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk dipertimbangkan: Apakah orang ini termotivasi untuk berubah? Apakah ini pilihan individu atau dari orang lain? Apakah orang ini mengerti apa tujuan kelompok tersebut? Apakah ada indikasi bahwa konseling kelompok merupakan berkontraindikasi untuk orang tersebut saat ini?
Calon anggota harus didorong, saat sesi pribadi, hal ini untuk mengidentifikasi pemimpin kelompok. Mereka dapat ajak untuk mengajukan pertanyaan tentang prosedur, tujuan pokok, dan setiap aspek lain dalam kelompok. Sesi ini bukan hanya sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tetapi juga mengembangkan rasa percaya diri pemimpin dan anggota kelompok. Dengan kata lain, kami percaya bahwa penyaringan sebagai proses dua arah dan calon anggota dimotivasi untuk membentuk sebuah penilaian tentang anggota dan pemimpin kelompok. Berikan informasi yang cukup tentang kelompok supaya anggota dapat membuat keputusan yang lebih tepat apakah mereka mau bergabung atau tidak.
Seorang pemimpin perlu mengembangkan sistem untuk menilai kemungkinan bahwa seorang calon anggota memperolah manfaat dari pengalaman kelompok. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah tingkat pelatihan pemimpin, susunan yang diusulkan kelompok, pengaturan, dan sifat dasar kelompok. Sebagai contoh, mungkin yang terbaik untuk tidak menerima individu sangat defensif masuk ke dalam kelompok remaja yang sedang berlangsung, karena beberapa alasan. Sebuah kelompok mungkin terlalu mengancam bagi orang seperti itu dan bisa mengakibatkan meningkatnya rasa membela diri dan kekakuan, atau orang seperti itu mungkin memiliki efek kontraproduktif terhadap anggota kelompok yang ingin serius dalam kerja kelompok.
Dalam beberapa kasus tidak mungkin untuk melakukan wawancara individu, dan alternatif harus digunakan. Salah satu alternatifnya adalah sesi penyaringan kelompok. Metode ini menghemat waktu dan juga memiliki keuntungan dalam memberikan gambaran tentang setiap orang yang berinteraksi dalam suatu situasi kelompok. Dalam "kelompok terbuka," yang keanggotaannya mengalami perubahan ketika beberapa anggota keluar dan anggota yang baru masuk, alangkah baiknya anda bertemu secara terpisah dengan anggota yang masuk sehingga anda dapat mengarahkan mereka.

Menilai Dan Memilih Anggota
Ada saat-saat kita enggan untuk memilih orang-orang tertentu masuk ke dalam kelompok meskipun ada keinginan mereka untuk bergabung. Jika kita tidak menerima orang tersebut, kita harus menyampaikan bagaimana kelompok mungkin tidak cocok untuk orang tersebut. Kita seharusnya menyampaikan kabar dengan cara yang jujur, langsung, dan halus untuk membantu mereka yang tidak diterima untuk tetap terbuka untuk pilihan lain. Secara etis kita menawarkan kepada para kandidat yang tidak diterima dalam kelompok hal-hal yang mereka butuhkan dalam menghadapi reaksi mereka untuk tidak disertakan dalam kelompok tersebut, dan juga, menyarankan alternatif untuk partisipasi dalam kelompok. Sebagai contoh, kita bisa menentukan bahwa orang yang sangat defensif dan sangat cemas yang sangat ketakutan dalam hubungan interpersonal kemungkinan memperoleh manfaat dari serangkaian sesi konseling individu sebelum ditempatkan dalam suatu situasi kelompok. Kami akan menjelaskan alasan kami dan memotivasi orang untuk mempertimbangkan dan menerima arahan untuk jenis intervensi yang sesuai. Dengan kata lain, kita tidak menutup pintu pada orang yang kita keluarkan dari kelompok dengan penjelasan tidak, juga tidak kami sampaikan bahwa ada sesuatu yang intrinsik salah dari mereka karena mereka tidak termasuk dalam kelompok ini.
Ketika kita melakukan lokakarya pelatihan in-service bagi para pemimpin kelompok di berbagai instansi dan lembaga, banyak pemimpin mengatakan bahwa mereka bukanlah  orang untuk tepat untuk kelompok mereka. Mereka beralasan: tidak punya waktu, dll; mereka tidak benar-benar tahu bagaimana untuk menentukan siapa yang akan atau tidak akan menguntungkan atau akan dipengaruhi oleh pengalaman kelompok, mereka tidak bisa melihat mengapa penyaringan sangat penting, mereka tidak ingin memainkan peran ahli dalam memutuskan siapa yang akan disertakan atau dikecualikan. Dalam situasi dimana penaringan anggota tidak berhasil, kami mendorong praktisi untuk menyusun strategi alternatif. Misalnya, sebagai pengganti penyaringan anggota secara individu, penyaringan dan orientasi dapat dilakukan dengan beberapa anggota kelompok potensial sekaligus. Jika hal ini tidak mungkin, sehingga memenuhi anggota kelompok anda sebelum sesi pertama. Alternatif lain adalah dengan membuat sesi pertama dari kelompok untuk orientasi dan mendapatkan komitmen dari para anggota. Dalam kasus apapun, kami menekankan bahwa kita melihat penaringan anggota bukan sebagai proses yang sangat objektif dan ilmiah, tetapi sebagai alat untuk mendapatkan bersama klien terbaik untuk kelompok tertentu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pandangan kita tentang penyaringan memerlukan dialog dengan calon anggota. Ini adalah kesempatan untuk memberikan informasi kepada mereka dan untuk mengarahkan mereka kepada kelompok, dan merupakan cara untuk membantu mereka dalam memutuskan apakah sesuai bagi mereka untuk terlibat.

v   Pertimbangan  Praktis Dalam Pembentukan Suatu Kelompok
Susunan Kelompok
Orang-orang yang membentuk suatu kelompok bisa saja mirip dan berbeda satu dengan yang lain. Individu beragam dalam kepribadian, sikap, gaya berperilaku, dan sebaginya. Suatu kelompok dapat memiliki 2 jenis susunan keanggotaan kelompok yaitu: kelompok yang homogen atau kelompok heterogen.  Suatu kelompok dikatakan heterogen jika anggotanya memiliki kararkter atau ciri yang berbeda, sedangkan suatu kelompok dikatakan homogen jika anggotanya memiliki kemiripan karakter dan ciri satu sama lain.
Kemiripan dari para anggota kelompok dapat menciptakan tingkat kepaduan yang tinggi, yang memberikan pengharapan yang kuat dan terbuka tentang kesulitan-kesulitan hidup mereka. Para anggota dapat mengekspresikan perasaan yang menjadi privasi mereka dan pada kehidupan selanjutnya, mereka dapat menciptakan pertalian antara satu dengan yang lain. Kita tidak dapat menerima pernyataan bahwa pemimpin kelompok haruslah orang yang telah berpengalaman dalam semua masalah yang dialami klien. Yang terpenting dari pemimpin kelompok adalah bagaimana mengidentifikasi perasaan-perasaan klien – kesendirian mereka, ketakutan, dan kecemasan. Ketika masalah telah diketahui, bagaimanapun, kelompok akan membantu dalam penyelesaiannya, maka kelompok homogen sangatlah tepat.

Jumlah Anggota
Jumlah anggota kelompok tergantung dari beberapa faktor, seperti: umur klien, pengalaman dari pemimpin kelompok, tipe kelompok, dan masalah yang ditangani. Kelompok pada sekolah dasar boleh berjumlah 3 atau 4 orang, sedangkan kelompok dengan anak remaja boleh berjumlah 6 sampai 8 orang. Jumlah anggota kelompok dapat dikatan baik jika dapat memberikan interaksi dan kesempatan yang cukup pada setiap anggotanya untuk dapat terlibat dan merasa menyatu dengan anggota kelompok yang lain.

Frekuensi Dan Lama Pertemuan
Frekuensi dan lama pertemuan tergantung dari tipe dan macamnya kelompok. Pada kelompok yang terdiri dari anak dan remaja mungkin lebih baik untuk bertemu dengan intensitas frekuensi yang tinggi dan dengan periode yang lebih singkat akan cocok untuk keberlangsungan perhatian mereka. Kelompok dengan setting sekolah dapat menyesuikan dengan jadwal  yang telah diatur sesuai dengan jam kelas. Untuk kelompok yang sudah relatif dewasa, 2 jam perminggu lebih cocok. anda dapat memilih frekuensi dan lamanya pertemuan yang cocok dengan gaya kepemimpinan anda dan tipe orang yang ada dalam kelompok anda.

Lamanya Sebuah Kelompok
Lamanya suatu kelompok pada setting sekolah dapat berjalan selama 15 minggu – dalam satu semester. Waktu tersebut sudah cukuk untuk dapat untuk mengembangkan kepercayaan dan pengubahan tingkahlaku individu. Pada minggu ke-16 kelompok dapat me-review hasil yang telah mereka capai.

Tempat Pertemuan Kelompok
Banyak tempat yang dapat anda gunakan untuk melakukan pertemuan awal kelompok, namun privasi anggota adalah hal yang terpenting. Kelompok dapat menjadi gagal karena setting fisik yang keliru. Kita cenderung untuk menyeting kelompok dalam bentuk lingkaran. Posisi ini lebih memudahkan anggota-anggota  untuk saling memandang dan bebas dalam bergerak yang dapat dilakukan secara spontan melakukan kontak fisik. Pemimpin kelompok sebaiknya berada disamping anggota kelompok. Dengan cara ini bahasa non verbal para anggota dapat diamati oleh pemimpin dan anggota lainnya.

Kelompok Terbuka VS Kelompok Tertutup
Kelompok terbuka ditandai dengan penggantian anggota kelompok. Ketika ada anggota kelompok yang keluar, anggota baru masuk, dan kelompok terus berlanjut. Kelompok tetutup cenderung memiliki waktu yang terbatas, dan ditetapkan jumlah pertemuan kelompok, anggota tidak ada yang dapat keluar dan masuk sampai kelompok berakhir. Suatu kelompok dapat bersifat terbuka dan tertutup tergantung dari masalah yang ingin ditangini.
Dalam beberapa setting, seperti bangsal rumah sakit kesehatan mental di negara bagian, para pemimpin kelompok tidak memiliki pilihan antara terbuka dan kelompok tertutup. Karena perubahan keanggotaan kelompok hampir dari minggu ke minggu, kontinuitas antara sesi dan kohesi dalam kelompok menjadi sulit dicapai. Kohesi adalah mungkin, bahkan dalam kasus-kasus di mana anggota hanya menghadiri beberapa kali, tetapi tingkat aktivitas yang tinggi dituntut dari kelompok terapis rawat inap. Para pemimpin harus mengaktifkan struktur kelompok. Mereka perlu untuk memanggil anggota-anggota tertentu, mereka secara aktif harus mendukung anggota, dan mereka perlu berinteraksi secara pribadi dengan peserta (Yalom, 1983).
Jika anda adalah membentuk sebuah kelompok terbuka, sangatlah penting bahwa anda memiliki beberapa ide tentang tingkat pergantian anggota. Berapa lama seorang anggota yang diberikan dapat berpartisipasi dalam kelompok tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, intervensi anda perlu dirancang dengan ide, diingat bahwa banyak anggota dapat hadir untuk satu atau dua sesi. Intervensi yang anda buat perlu disesuaikan untuk itu. Misalnya, anda tidak ingin memfasilitasi eksplorasi anggota tentang kekhawatiran yang menyakitkan yang tidak dapat diatasi dalam sesi tersebut. anda juga memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi interaksi anggota yang dapat menyebabkan beberapa bentuk pemacahan masalah dalam sesi yang diberikan. Hal ini menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengeksplorasi anggota tentang apa yang telah mereka pelajari dalam sesi dan bagaimana perasaan mereka setelah melalui setiap sesi.  Salah satu kolega kami secara berkala melakukan beberapa kelompok masyarakat terbuka lembaga kesehatan mental. Meskipun keanggotaan tidak berubah dalam jangka waktu tertentu, ia menemukan bahwa kepercayaan dan kohesi melakukan mengembangkan di hampir semua kelompok karena terdapat anggota inti yang stabil. Ketika anggota baru bergabung, mereka harus menghadiri setidaknya enam sesi. Juga, anggota yang kehilangan dua pertemuan berturut-turut tanpa alasan yang jelas maka tidak diizinkan untuk melanjutkan sesi kelompok. Praktek ini meningkatkan kesempatan untuk kontinuitas dan mengembangkan kepercayaan.

v   Kegunaan dari Pertemuan Pregroup
Kami sarankan sebelumnya bahwa pertemuan awal dengan calon anggota yang akan bergabung dengan kelompok dilakukan yang baik sampai dengan pemeriksaan dan wawancara orientasi serta hal-hal yang berguna saat wawancara individu. Sesi semacam pregroup menyediakan cara terbaik untuk mempersiapkan anggota dan membuat mereka mengenal satu sama lain. Sesi ini juga memberikan kepada anggota tentang informasi lebih lanjut untuk membantu mereka memutuskan apakah mereka bersedia untuk melakukan sendiri tentang apa yang harus diharapkan dari mereka. Kami sarankan untuk melakukan penyaringan individu yang terpisah, dan sesi orientasi diikuti oleh pertemuan pregroup untuk semua peserta.
Pada sesi awal atau di pertemuan pregroup, pemimpin mengeksplorasi harapan anggota, menjelaskan tujuan dan sasaran kelompok tersebut, menyampaikan beberapa informasi tentang proses kelompok, serta menjawaban pertanyaan anggota. Ini adalah waktu yang ideal untuk fokus pada persepsi klien, harapan, dan kekhawatirannya. Proses ini tidak harus terdiri dari ceramah kepada anggota, tetapi dapat melibatkan anggota dan mendorong mereka untuk berinteraksi dengan satu sama lain dan pemimpin dari sejak awal. Model interaktif yang terjadi dapat mengungkapkan informasi menarik tentang dinamika individu dan kepribadian "kelompok." Pola akan mulai terbentuk dari saat kelompok diselenggarakan. Penataan kelompok, termasuk perincian prosedur dan norma-norma yang berlaku dalam kelompok, kemungkinan besar akan dilakukan pada awal kelompok. Beberapa penataan dapat dilakukan selama sesi individu ini, tetapi selanjutnya dapat menjadi fokus dari sesi pertama kelompok. Konselor kelompok dapat membentuk aturan-aturan dasar atau meminta kelompok untuk menciptakannya sendiri. Idealnya, peraturan kelompok secara kooperatif dikembangkan oleh pemimpin dan anggota sebagai bagian dari proses kelompok.

Memperjelas Harapan Pemimpin Dan Anggota
Sesi Pregroup ini adalah waktu yang tepat untuk mendorong anggota untuk menyatakan harapan mereka dalam kelompok tersebut. Kami biasanya mulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Apa harapan anda untuk kelompok ini? Apa yang ada dalam pikiran saat memasuki kelompok? Jawaban memberi kita kerangka acuan untuk bagaimana anggota kelompok mencapai, apa yang mereka inginkan dari kelompok ini, dan apa yang mereka dapat diberikan kepada kelompok untuk membuatnya sukses. Ini adalah saat yang tepat untuk mengingatkan kembali dan menjelaskan  tentang hal-hal yang berhubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab para anggota. anda dapat menjelaskan apa layanan yang anda bisa dan tidak bisa berikan dalam kelompok, misalnya, konsultasi pribadi atau tindak lanjut dari sesi tersebut..

Tujuan Pregroup
Dalam memersiapkan kelompok, Yalom (1995) dipandu oleh tujuh tujuan berikut ini:
1.             Upayakan untuk membuat hubungan yang baik dengan anggota kelompok, sehingga mereka dapat bekerja sama dalam proses perubahan dirinya sendiri. Melengkapi anggota dengan kerangka konseptual tentang bagaimana terapi kelompok bekerja sebagai laboratorium sosial.
2.             Jelaskan bagaimana sebuah kelompok terapi membantu anggota meningkatkan hubungan interpersonal anggotanya.
3.             Memberikan pedoman kepada anggota tentang cara untuk memperoleh hasil yang terbaik dari terapi kelompok. Menekankan pentingnya anggota bersikap jujur dan langsung dalam mengutarakan perasaan mereka dalam konteks interaksi kelompok disini-dan-sekarang.
4.             Mengantisipasi frustrasi dan kekecewaan, termasuk memprediksi peserta yang mengalami kesulitan untuk bertemu.
5.             Memberikan pedoman yang berkaitan dengan durasi terapi kelompok.
6.             Menanamkan iman dalam terapi kelompok.
7.             Diskusikan aturan-aturan dasar seperti: berbagi persepsi dan reaksi tentang diri sendiri dan anggota lain dalam kelompok, secara rahasia dengan menggunakan kelompok kecil.

Mendasari semua, Yalom mengatakan tentang persiapan individu untuk terapi kelompok adalah tujuan proses terapeutik. Dia menekankan sifat kolaboratif pada terapi kelompok. Jika persiapan yang memadai tidak mungkin dilakukan, maka persiapan singkat lebih baik daripada tidak sama sekali.

Memperhatikan Keragaman Anggota
Sebagai seorang pemimpin, anda menjelaskan tentang kebutuhan yang dapat atau tidak dapat dipenuhi dalam kelompok ini. Misalnya, jika anda merasa tidak memiliki peran yang ahli dalam memberikan jawaban, anggota kelompok memiliki hak untuk mengetahui hal ini sehingga mereka dapat menentukan apakah kelompok ini tepat bagi mereka. Untuk beberapa kelompok, mungkin baik dan tepat serta berguna bagi anda untuk penyampaian informasi tentang tujuan dan fungsi kelompok. Sangat penting untuk mengajak anggota kelompok anda untuk secara lisan memberikan alasan mereka bergabung dengan kelompok dan itu sangat penting bahwa anda bersedia untuk mengeksplorasi harapan-harapan ini selama sesi awal. Hal ini juga berguna untuk mendorong anggota untuk meningkatkan pertanyaan tentang maksud dan tujuan kelompok, serta untuk mengidentifikasi dan berbicara tentang apa yang mereka paling inginkan dari kelompok itu dan mulai merumuskan tujuan pribadi. Anda harus berusaha untuk menyelaraskan antara tujuan anggota dalam kelompok dan tujuan yang ada dalam pikiran anda ketika anda merancang kelompok tersebut.
Dalam bekerja dengan kelompok dengan budaya yang beragam, sangatlah penting untuk tidak membuat asumsi berdasarkan ras, etnis, atau budaya. Jangan berasumsi bahwa orang yang berpenampilan berbeda memiliki etnis kultural yang berbeda. Jika seseorang dengan ciri-ciri asia muncul dalam anda, jangan menganggap bahwa ia harus mematuhi nilai-nilai budaya Asia. Hal ini juga salah untuk menyimpulkan bahwa hanya karena klien tertentu telah tinggal di Amerika Serikat untuk jangka waktu yang lama maka mereka telah terakulturasi ke dalam masyarakat yang berbeda.  Anda tidak perlu harus berbagi budaya atau pengalaman hidup anggota kelompok. Banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah kecemasan dengan membiarkan anggota berbicara tentang reaksi mereka sehingga dapat memberdayakan seluruh anggota kelompok.

Menetapkan Aturan Dasar
Dalam merumuskan prosedur yang mengatur suatu kelompok, penting bagi pemimpin untuk melindungi anggotanya dengan mendefinisikan secara jelas apa arti kerahasiaan, mengapa penting, dan kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi. Idealnya, kerahasiaan akan dibahas dalam wawancara individu. Pada sesi pregroup, sangatlah baik untuk menyatakan bahwa kerahasiaan tidak mutlak. Seperti disebutkan dalam Bab 3, pemimpin tidak dapat menjamin bahwa semua hal yang diungkapkan anggota akan disimpan dalam kelompok. Dalam kasus inses dan penganiayaan anak, perlakuan orang tua yang kecam, dan dalam kasus-kasus klien yang menimbulkan bahaya bagi diri mereka sendiri, orang lain, dan / atau hal-hal fisik, kerahasiaan harus dilanggar. Keterbatasan dalam kerahasiaan berlaku terutama untuk kelompok-kelompok dengan anak-anak dan remaja, kelompok narapidana, kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bermasalah seperti tahanan, dan kelompok pasien psikiatri di rumah sakit atau klinik. Individu-individu harus diberi tahu bahwa hal-hal tertentu yang mereka katakan dalam kelompok dapat direkam dalam pembicaraan, sehingga mungkin dapat diketahui oleh orang lain. Selain itu, mereka perlu diinformasikan bahwa jika mereka menghadiri pertemuan kelompok dan tidak berpartisipasi, maka akan didata. Ini adalah praktik yang baik untuk memberitahu anggota kelompok mengetahui jenis informasi yang mungkin dicatat dan juga siapa yang dapat mengakses informasi tersebut. Anggota kemudian memiliki dasar untuk menentukan apa dan berapa banyak mereka yang akan mengungkapkan..

v   Pendekatan-Pendekatan untuk Persiapan Kelompok
Temuan Penelitian
Persiapan pembentukan kelompok (menentukan harapan, memantapkan aturan dan prosedur kelompok, persiapan peran) memiliki hubungan yang kuat dengan kepaduan, kepuasan anggota dan menyenangi kelompok (Burlingame, 2004). Pada orientasi awal kelompok standar yang digunakan untuk terapi singkat bagi anggota dalam suatu kelompok. Faktor-faktor yang melatarbelakangi perlunya orientasi kepada klien, yaitu: keragaman anggota dalam suatu kelompok, tingkat kepedulian anggota, latarbelakang yang berbeda, dll.
Pemimpin kelompok dapat menggunakan waktu persiapan ini untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal pokok yang lebih dahulu dibahas pada pertemuan pertama. Suatu kelompok terbentuk dari anggota yang memiliki pengalaman masa lalu sehingga perlu disamakan pemikirannya supaya dapat berpartisipasi lebih efektif. Beberapa peneliti menyarankan bahwa anggota yang memiliki pemahaman tentang tingkahlaku, diharapkan dapat cenderung menjadi lebih berhasil. Borgers dan Tydall (1982) dan Bowman dan DeLucia (1993) mengambarkan tiga cara dalam mempersiapkan anggota untuk pengalaman kelompok: pembelajaran kognitif, pengalaman sendiri, latihan tingkahlaku.
Dengan metode kognitif, anggota memperoleh informasi dengan cara membaca selebaran yang menggambarkan tujuan dan maksud kelompok.  Mengalami sendiri meliputi penggunaan rekaman tape, rekaman video, film untuk menggairahkan kelompok dalam bekerja. Latihan tingkahlaku melibatkan partisipasi anggota dalam aktivitas seperti memberikan dan menerima umpan balik, konfrontasi, pengungkapan diri, dan mengenali hambatan-hambatan.
Proses persiapan kelompok ini sangatlah penting untuk kelompok dengan jenis-jenis yang berbeda, seperti kelompok terbuka dan tertutup, kelompok short term dan kelompok long-term. Tujuan utama dari masa persiapan ini adalah untuk memperbesar kemungkinan bahwa kelompok akan menjadi satu padu sampai individu diperbolehkan untuk lanjut pada tahap berikutnya. Saat memimpin persiapan pembentukan kelompok diingatkan bahwa terlalu memberikan informasi yang terlalu berlebihan saat pertemuan awal. Banyak topik yang berhubungan dengan peserta dalam kelompok yang dapat dibagikan melalui tulisan kepada anggota, dan klien untuk dapat memotivasi munculnya pertanyaan dan pertimbangan mereka setelah membaca materi tersebut.

Mengevaluasi Kerja Kelompok
Salah satu alternative dalam ilmu tradisional adalah penelitian evaluasi, yang menyediakan data yang dapat digunakan ketika membuat peningkatan dalam kelompok. Pengukuran yang spesifik kepada anggota digunakan untuk mempekirakan perubahan perilaku dan sikap dari klien. Sangatlah mungkin untuk mengembangkan untuk mengembangkan perangkat untuk evaluasi sampai sejauh mana pencapaian suatu kelompok seperti: peningkatan kesadaran diri, menurunnya kecemasan, dan peningkatan hubungan interpersonal. Banyak dari alat yang tersedia pengukuran telah terstandar atau kita dapat mengadaptasikannya sesuai dengan kebutuhan anda.

v   Masalah Sesama Pemimpin dalam Pembentukan Kelompok
Jika asisten pemimpin kelompok, merupakan isu utama pada tahap awal, bahwa anda dan coleader anda memiliki tanggung jawab yang sama dalam membentuk kelompok. Anda berdua harus memiliki kejelas tentang tujuan kelompok, apa yang dapat anda capai dengan waktu yang anda miliki, dan bagaimana anda akan memenuhi tujuan anda. Kerjasama dan perjanjian dasar antara anda dan asisten anda sangat penting untuk pembentukan kelompok yang baik.
Jika sesama pemimpin tidak saling mengenal satu sama lain, mereka akan memperoleh awal yang kurang baik, hanya jalan di tempat, tanpa adanya perencanaan awal, hal ini dapat memicu masalah di masa yang akan datang. Berikut ini ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebelum sesi awal:
§    Luangkan waktu untuk mengenal satu sama lain secara pribadi dan profesional sebelum anda mulai memimpin bersama.
§    Bicara tentang orientasi teoretis anda dan bagaimana anda masing-masing memandang kelompok.
§    Apakah anda memiliki keraguan satu sama lain? Bagaimana perbedaan dalam gaya kepemimpinan memiliki efek saling melengkapi dan meningkatkan kelompok?
§    Bicara dengan satu sama lain tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing.
§    Untuk dapat bekerja sama dengan baik sebagai tim, anda harus menyetujui aspek etika dari kerja kelompok. Apakah anda berbagi sudut pandang yang sama tentang apa yang merupakan praktek etis, atau ada perbedaan?

ΓΌ   Hal-hal yang Perlu Diingat
Fungsi Anggota
§    Anggota memiliki pemahaman yang cukup tentang sifat anggota dan memahami dampak kelompok kepada mereka.
§    Anggota dapat didorong untuk mengeksporasi harapan dan keinginan oleh pemimpin kelompok untuk menemukan keistimewaan atau kekhususan mereka.
§    Anggota membutuhkan pengambilan keputusan, apakah mereka akan bergabung dengan kelompok dan anggota tidak harus dipaksakan untuk bergabung dalam suatu kelompok.
§    Anggota dapat mempersiapkan diri mereka untuk mengembangkan kelompok dengan memikirkan tentang apa yang mereka inginkan dari pengalaman dan bagimana mereka mencapai tujuan mereka
§    Anggota membutuhkan pemahaman tentang tujuan mereka bergabung dalam suatu kelompok. Membuat pretests, terlebih dengan instrument yang terstandar atau alat yang dibuat oleh pemimpin yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai-nilai yang dimiliki anggota, perspektif, sikap, dan masalah pribadi.

Funsi Pemimpin
§    Mengembangkan proposal yang jelas untuk pembentukan suatu kelompok
§    Memprentasikan proposal kepada supervisor dan menerima masukan dari supervisor
§    Mengumukan dan menawarkan kelompok kepada para calon peserta
§    Melakukan wawancara awal untuk menyaring dan mengorientasikan tujuan.
§    Memberikan informasi yang relevan kepada calon anggota kelompok dan membantu dalam pengambilan keputusan
§    Membuat keputusan tentang pemilihan anggota dan komposisi dari kelompok.
§    Mengorganisir hal-hal praktis yang diperlukan untuk bentuk suatu kelompok yang sukses
§    Meminta izin orang tua, jika diperlukan.
§    Mempersipkan mental untuk memimpin kelompok dan bertemu dengan pendamping pemimpin.
§    Menyusun sisi awal kelompok berupa: pengenalan, orientasi anturan kelompok, mempersiapka anggota kelompok untuk memperoleh pengalaman.




KESIMPULAN

Saat melakukan proses kelompok, tahap pertama yang harus dilakukan adalah pembentukan kelompok. Pada tahap ini kita mulai memikirkan dan merencanakan hal-hal diperlukan untuk menciptakan landasan yang kokoh bagi kelompok, hal-hal yang dilakukan pada tahap ini diantaranya: merancang proposal untuk kelompok, menarik anggota, menyaring dan memilih anggota, serta proses orientasi kelompok.
Jika tahap ini dapat dilalui dengan baik maka besar kemungkinan untuk menciptakan suatu kelompok yang produktif pada tahap-tahap selanjutnya, yaitu: tahap awal, tahap transisi, tahap kerja dan tahap akhir.




DAFTAR PUSTAKA

Corey, M. Corey, G. dan Corey, C. (2010). Groups: Process and practice. 8th Ed. Pasific Grove: Brooks/Cole

No comments:

Post a Comment